

JAYAPURA (LINTAS PAPUA) – DPW Partai Nasdem Provinsi Papua menargetkan bisa menguasai parlemen dalam pemilihan legislatif tahun 2019.
“Target kami maunmenang besar di Papua. Jadi, kami ingin berada di tiga besar Papua,” kata Sekretaris DPW Partai Nasdem Provinsi Papua, Sulaeman Hamzah, Senin kemarin.
Untuk itu, Anggota DPR RI, perwakilan daerah pemilihan (Dapil) Papua ini mengatakan, jika Partai Nasdem telah melakukan proses penjaringan bakal calon legsilasi (Bacaleg) sejak November 2017 lalu.
“November 2017, itu kami sudah umumkan secara luas, tapi yang secara nasional Partai Nasdem menyebut itu sebagai Indonesia Memanggil,” kata Sulaeman Hamzah.
Hal itu, kata Sulaeman, untuk bisa menjaring para kader, para peminat politisi yang tidak tertampung masuk di Partai Nasdem. Apalagi dengan semboyan tanpa Mahar.
“Dengan semboyang tanpa Mahar ini, akhirnya banyak sekali yang berbondong-bondong masuk mendaftar.
“Tapi tidak tertutup juga bagi kader partai politik lain untuk bergabung, termasuk anggota-anggota DPR yang aktif, itu juga ikut bergabung di partai Nasdem,” paparnya.
Diakui, sampai saat ini, Partai Nasdem kelebihan calon anggota legislatif yang daftar tunggunya juga masih panjang. Untuk itu, seleksinya ketat dan berkualitas agar berkontribusi memperbaiki negeri ini.
Menurutnya, jika mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sepenuhnya, maka bisa dipastikan kabupaten/kota juga provinsi maupun pusat, dipastikan akan meraih suara besar. Apalagi mendapat dukungan besar dari masyarakat.

Hanya saja kata Sulaeman Hamzah, dirinya tidak merinci satu persatu partai-partai apa saja yang sudah mengundurkan diri untuk bergabung ke Partai Nasdem. Karena partai-partai besar pun mereka sudah berbondong-bondong. Juga di tingkat nasional, itu masuk ke Nasdem juga.
Bahkan kata Sulaeman Hamzah, kurang lebih 35 anggota DPR RI yang sekarang sudah resmi mendaftar di Partai Nasdem.
“Di Papua khususnya, itu juga ada di tingkat provinsi dan juga ada DPR aktif yang pindah ke Nasdem, begitu juga di kabupaten/kota. Ini kita akan lihat nanti siapa-siapa yang akan muncul namanya setelah resmi semua disini. Dan itu seluruhnya tanpa mahar, ” imbuhnya.
Bahkan, kata Hamzah, Partai Nasdem juga menyiapkan, sampai ke materainya.
“Saya sudah tegaskan pada pertemuan dengan beberapa wartawan yang menanyakan hal itu dan saya bilang bahwa penerapan tanpa mahar ini bukan basa basi atau hanya slogan. Ini kita pastikan dari pusat sampai ke daerah itu berlaku untuk seluruh kader,” terangnya.
Menurut Sekretaris Umum Partai Nasdem Papua ini, jika dalam proses pendaftaran sampai penetapan para caleg ini, ternyata ada pungutan dari kader, maka kader tersebut dipastikan akan dikenakan sanksi.
Ia menegaskan, hal ini bukan basa basi karena seluruh kader Nasdem telah lakukan sangat baik sesuai dengan perintah Ketua Umum dari Partai Nasdem. Tapi, jika ditemukan kader yang menerima mahar, maka sangsi terberatnya dia harus berhenti dan di keluarkan dari partai.

“Kta terbuka aja dan bilang kita langsung pecat dari pada bikin kotor di Nasdem ini. Karena Nasdem berusaha untuk melakukan sebaik mungkin untuk pelayanan kepada masyarakat umum di semua tingkatan,” tegas Sulaeman Hamzah.
Untuk itu, pihaknya berharap dari seluruh kader partai Nasdem dapat melakukan hal yang sama, untuk tidak menerima mahar apa pun.(bat/ab/ Koran Harian Pagi Papua))







