

PIALA DUNIA 2018 – Prancis terlalu kuat membela diri setelah membuat perbedaan secara ofensif. Sudah jelas perbedaan dalam game ini adalah detail-detail kecil. Meskipun Belgia tingkat tinggi ditampilkan untuk mendekati gol oposisi, mereka tidak berhasil menunjukkan oportunisme yang mereka miliki di lima pertandingan sebelumnya pada momen paling penting.
Cerita tentang semifinal penyerap di St. Petersburg, dengan statistik, analisis, dan lainnya saat Perancis mengadakan pertemuan dengan Kroasia atau Inggris pada hari Minggu.
Sukacita semata untuk Les Bleus, yang telah menjadi negara keenam untuk mencapai Final Piala Dunia tiga kali atau lebih, setelah Jerman (delapan), Brasil (enam), Italia (enam), Argentina (lima) dan Belanda (tiga).
Prancis terus dengan cemerlang menghindari jebakan Belgia. Setelah mendominasi di babak pertama, karena Eden Hazard yang mengagumkan, mereka mengambil tanggung jawab dan mengendalikan pertandingan setelah turun minum. Skuad Didier Deschamps pasti memiliki seribu wajah, dan mereka semua bisa tersenyum di akhir.Skuad Prancis lolos ke final Piala Dunia 2018 setelah mengalahkan Belgia 1-0 pada laga di Stadion St. Petersburg, Rabu (11/7/2018) dini hari WIB.

Bek Tengah Samuel Umtiti menjadi pahlawan kemenangan Prancis lewat gol sundulan di awal babak kedua. Gol yang dilesakkan Umtiti membawa Prancis lolos ke final Piala Dunia untuk kali ketiga.
Pada babak pertama Belgia melakukan penguasaan bola lebih banyak, tapi Prancis tetap mampu mengancam lewat serangan balik.
Prancis mendapat dua peluang emas untuk mencetak gol. Tapi, peluang Olivier Giroud pada menit ke-34 dan Benjamin Pavard menit ke-39 gagal membuahkan gol karena penyelesaian akhir yang buruk. Skor kacamata bertahan hingga akhir babak pertama.
Di babak kedua Prancis sukses memanfaatkan situasi bola mati untuk mencetak gol pada menit ke-51. Berawal dari sepak pojok Antoine Griezmann, Samuel Umtiti berhasil mengalahkan Marouane Fellaini dalam duel udara dan menggetarkan gawang Thibaut Courtois.

Tertinggal satu gol membuat Belgia lebih agresif dalam membangun serangan. Pasukan Roberto Martinez hampir menyamakan kedudukan pada menit ke-65 melalui sundulan Fellaini. Menerima umpan silang Dries Mertens, Fellaini mengalahkan Paul Pogba dalam duel udara, tapi sundulannya masih tipis di sisi kiri gawang.
Roberto Martinez merespons ketinggalan dengan memasukkan dua pemain yang bertipe lebih menyerang, yakni Dries Mertens dan Yannick Carrasco. Dua pemain yang ditarik keluar adalah Moussa Dembele dan Fellaini.
Usaha itu membuat Belgia sukses mengurung pertahanan Prancis. Tapi, Prancis sukses menunjukkan pertahanan yang solid. Bahkan Pogba beberapa kali terlihat lebih bermain sebagai bek tengah dari pada gelandang.
Belgia yang keasyikan menyerang hampir membuat Prancis mencetak gol kedua pada menit ke-90+3. Tapi, tendangan mendatar Griezmann ke pojok kanan gawang berhasil ditangkap Courtois. Kiper Chelsea itu juga berhasil menepis tendangan Corentin Tolisso pada menit ke-90+5.


Enam menit waktu tambahan yang diberikan wasit tidak mampu dimanfaatkan Belgia untuk mencetak gol penyeimbang. Skor 1-0 untuk Prancis bertahan hingga akhir laga.

Kemenangan ini mengantarkan Prancis lolos ke babak final Piala Dunia setelah pada 1998 dan 2006. Pada babak final di Stadion Luzhniki, Moskow, Minggu (15/7), Prancis akan bertemu pemenang antara Kroasia vs Inggris.

Susunan Pemain:
Prancis: Hugo Lloris, Benjamin Pavard, Raphael Varane, Samuel Umtiti, Lucas Hernandez, Paul Pogba, N’Golo Kante; Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, Blaise Matuidi (Corentin Tolisso, 86′); Olivier Giroud (Steven Nzonzi, 85′).
Belgia: Thibaut Courtois, Toby Alderweireld, Vincent Kompany, Jan Vertonghen, Mousa Dembele (Dries Mertens, 60′), Marouane Fellaini (Yannick Carrasco, 80′), Axel Witsel, Nacer Chadli, Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, Eden Hazard.





