
SENTANI (LINTAS PAPUA) – Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si, mengumpulkan pengurus Persatuan Hotel dan Restauran (PHRI), ASITA, komunitas pemerhati pariwisata, dunia bisnis yang bergerak di bidang jasa pariwisata, tokoh seniman dan juga tokoh budayawan pada Rapat Evaluasi Pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) I hingga ke-IX, di Aula Lantai II Kantor Bupati Jayapura, Gunung Merah, Sentani, Kabupaten Jayapura, Selasa (13/2/2018) siang.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw, SE, M.Si, ini dan didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura Cris K. Tokoro, juga dihadiri Kapolres Jayapura AKBP Victor Dean Mackbon, S.H., S.IK., M.H., M.Si, sejumlah Kepala OPD di Lingkup Pemkab Jayapura seperti Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Ir. Rudi A. Saragih, Kepala Dinas PU Tedd Mokay, serta staff Dinas Pariwisata Kabupaten Jayapura.

Acara tersebut dimulai dengan mendengarkan masukan dan juga saran atas evaluasi pelaksanaan iven FDS (Festival Danau Sentani) dari sejumlah pihak.
“Ya, tadi (kemarin) kita mengundang banyak pihak seperti dari PHRI, ASITA, banyak kelompok-kelompok pemerhati pariwisata, dunia bisnis yang ada kaitannya dengan pariwisata dan juga dari beberapa seniman serta budayawan,” kata Bupati Mathius kepada wartawan usai kegiatan evaluasi tersebut, Selasa (13/2/2018) siang.
Lanjut kata Bupati Mathius, pihaknya mencoba diskusikan bagaimana pariwisata di Kabupaten Jayapura ini bisa berkembang.
“Nah, untuk jangka panjangnya itu kita minta masukan-masukan atau pikiran-pikiran dari semua orang. Sedangkan untuk jangka pendeknya itu, bagaimana pelaksanaan Festival Danau Sentani (FDS) yang tinggal hanya empat bulan kedepan. Dari masukan-masukan itu, mereka sudah sepakat untuk membentuk tim, yang nantinya akan bekerja merumuskan tentang tampilan FDS untuk tahun 2018 ini,” jelasnya.

Tim yang dibentuk ini nantinya akan merekomendasikan, untuk melibatkan EO (Event Organizer) dari mana dan siapa investornya. Atau mungkin ada kelompok-kelompok lokal dari pemerhati pariwisata saja, yang akan merancang sesuatu dengan mengangkat beberapa potensi yang ada di sekitar Danau Sentani dan umumnya di Jayapura.
“Potensi inikan sebenarnya ada, dan juga ada beberapa hal yang sudah ada dimana-mana. Akan tetapi, dia (potensi) itu berserakan tidak terorganisir, yang bisa menjadi satu persembahan dan juga bisa diatur jadwal atau waktunya,” terang Jayapura, Mathius Awoitauw.
Bupati Mathius mengingatkan, potensi-potensi ini yang harus dikemas dan dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
“Misalnya kalau kita lakukan FDS selama 5 hari, mungkin hari pertama dilakukan di sekitar lokasi FDS, terus di hari keduanya kita bawa kemana dan seterusnya hingga akhir acara. Nah, potensi-potensi ini juga bisa dilakukan. Saya ingatkan juga mengenai panggung, acara-acara apa saja yang harus ditampilkan di sekitar panggung itu. Ada yang mengusulkan kalau bisa panggungnya tidak hanya satu, namun panggung ada dibeberapa tempat dengan penampilan berbeda,” katanya.

Ia menyampaikan, juga telah disepakati bahwa dari Dinas Pariwisata akan mengundang beberapa pihak secara khusus dengan kapasitas-kapasitas masing-masing, untuk melakukan satu forum diskusi atau kegiatan FGD (Focus Discussion Group).
“Mereka merumuskan bagaimana pariwisata Jayapura ini ke depan. Saya pikir hal-hal ini yang nanti kita coba untuk kembangkan itu. Kalau bisa pemerintah tidak menjadi pemain utama di dalam mengurus semua ini. Pemerintah hanya mendapatkan masukan, pikiran dan juga rumusan yang jelas. Supaya apa yang harus dipersiapkan pemerintah dan apa yang harus dipersiapkan oleh dunia usaha serta apa yang masyarakat harus siapkan,” ujarnya.
“Ini yang harus kita dorong dan juga kembangkan, agar tidak dikerjakan oleh satu pihak saja. Tetapi, banyak pihak terlibat dan banyak pihak yang memberikan kontribusi terhadap pelaksanaan FDS maupun iven-iven pariwisata di Kabupaten Jayapura,” papar Mathius Awoitauw diakhir wawancaranya. (Irfan / Koran Harian Pagi Papua)











