“Papua harus berbenah agar bisa memenuhi 24 indikator Kabupaten/Kota Layak Anak dan mendukung Indonesia Layak Anak pada 2030, sebab sampai saat ini Papua masih rendah dalam jelas Menteri Yohana Yembise, kepada media di PTC Entrop, Sabtu (12/8/2017).
Dijelaskan, bahwa seperti kita tahu di Indonesia ini, kekerasan-kekerasan masih belum berakhir, masih tetap ada dan masih meningkat seperti kekerasan pencabulan dan seksual kepada anak, sehingga hal ini menjadi perhatian pemerintah untuk juga advokasi.
Program Berlian adalah salah satu cara dan wadah untuk sosialisasikan kepada anak-anak dan pembimbing serta orang tua bahwa mereka dilindungi oleh pemerintah dan negara agar dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik dan jauh dari kata kekerasan, termasuk di Papua.
“Dengan adanya kegiatan Berlian di Kota Jayapura, menunjukkan komitmen Kementrian PPPA dengan daerah untuk bersama-sama melindungi anak-anak kita di Indonesia, di Papua, khususnbya di Jayapura dan sekitarnya,” katanya.
Menteri Yohana yang akrab disapa Mama Yo itu mengemukakan bahwa ada 24 indikator untuk mendapatkan sebutan daerah layak anak dan akan mendapatkan penghargaan secara bertahap mulai dari tingkat pratama, madya, nindya dan utama.
“Kalau sudah pada tingkat utama, maka baru bisa dikatakan kota/kabupaten layak anak, dan di Papua masih banyak tahapan bagi kabupaten/kota untuk meraih hal ini. Tapi kami akan terus mendorong agar segera terwujud karena kami menargetkan pada 2030 itu diseluruh Indonesia layak anak,” katanya.
Ditegaskan, walaupun demikian Kementerian PPPA mendukung upaya membangun kesadaran akan pentingnya mencegah kekerasan terhadap anak, terutama bagi kabupaten/kota yang sedang gencar – gencar mendorong daerah wilayah layak anak. (Fransisca)











