

“Contohnya ada kurang lebih 12 komponen strategis yang berpotensi memberikan kontribusi terhadap suksesi penyelenggaraan PON, selain SDM, transportasi, akomodasi, konsumsi, keamanan”,” ujar Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda, Yusuf Yambe Yabdi, Selasa, (4/7/2017) kemarin.
“Hal lainnya untuk kepanitiaan yang dikoordinatori Biro Perekonomian Daerah Setda Papua, contohnya mereka bisa melakukan konsolidasi dengan BUMN dan BUMD untuk memaksimalkan Community Social Responcibility (CSR)”.




“Dimana dari dana CSR itu, bisa dimanfaatkan membiayai komponen-komponen tertentu. Misalnya pengadaan kostum PON senilai Rp 400 Miliar. Dengan demikian beban pemerintah provinsi bisa menjadi berkurang,” kata Yusuf di Jayapura, kemarin.
Sementara dalam pelaksanaan PON, pihaknya mendorong penggunaan komponen pemasaran (marketing), guna mendatangkan pemasukan menyongsong even nasional tersebut.
Diantaranya bermitra dengan pihak tertentu untuk membuat oleh-oleh PON yang dapat dijual kepada masyarakat luas. Kemudian hak siar TV yang diproyeksikan dapat mendulang penghasilan besar untuk suksesi penyelenggaraan PON diatas tanah ini.
“Makanya sejak saat ini saya harap seluruh bidang-bidang dalam kepanitian segera bekerja untuk berkontribusi dalam PON 2020. Apalagi master plan PON 2020 sudah rampung sehingga bidang-bidang sudah bisa bekerja selama tiga tahun kedepan ini,” harap dia.
Pada kesempatan itu, Yusuf mengharapkan dalam tahun ini juga segera turun Keputusan Presiden (Keppres) terkait pendanaan untuk pelaksanaan PON di Papua. Oleh karenanya, pihaknya dalam bulan ini mendorong penyelesaian maupun evaluasi terhadap master plan PON dari bidang-bidang, untuk selanjutnya disampaikan ke Menteri Sekertaris Negara.
“Dan setelah itu tinggal menunggu waktu rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, kemudian diharapkan sesegera mungkin pula terbit Kepres yang mendukung PON di tanah ini,” pungkasnya. (Erwin /Koran Harian Papua)

