


JAYAPURA (LINTAS PAPUA) – Peresmian dan pentahbisan Gedung Gereja Kristen Injili di Tanah Papua Jemaat Pniel Kotaraja berjalan baik yang diawali dengan ibadah bersama dari gedung lama dan pindah ke gedung baru.
Ketua Panitia Peresmian dan Pentahbisan Gedung Gereja Pniel Kotaraja, Pnt. Benhur Tomi Mano mengatakan, peresmian dan pentahbisan gereja , sekaligus merayakan Kenaikan Tuhan Yesus Kristus.
“Ini merupakan sejarah panjang yang dimulai degan masyarakat Tobati hanya degan beberapa keluarga, sejak tahun 1962 – 1965, beribadah di depan kompleks pemda II Cigombong, tepatnya di dekat lapangan bazket, dirumah bapa guru Yonathan Mano,” ujar Tomi Mano, menceritakan sejarah dalam sambutannya.


Disampaikan, selanjutnya tahun 1965 – 1971 pindah ke jalanjeruk nipis wahno tepatnya dirumah alm. Daniel Mano dan tahun 1971 – 1983 bertempat di lokasi gereja, melalui ondo Petrus Hamadi dan Christian Ireuw, maka dibangun dibangun dengan sebut gereja ayam dan taahun 1983 – 2004 gedung g gereja bahtera, karena mimbarnyaa berbentuk baahtera.
“Tahun 2004 – 2017 berpindah ke gedung gereja yang tadi diawali dengan berpindah, tahun 2017 – dan setertusnya kita akan masuk babak baru dengan gereja berbentuk rumah adat Port Numbay yang disbeut Rumah Mao,” ungkap Benhur Tomi Mano.
Wali Kota Jayapura terpilih yang baru saja dilantik ini menuturkan, bahwa proses pembangunan gedung yang baru tidak terlepas dari pergumulan panjang dimana dari berdiri sampaik saat ini.
pura dan kepada anak cucu dari Laurens Mano, terimakasih kepada Brimob dan kepada panitia pembaangunan, masih tetap melaksanakan tugas dengan baik,” katanya.
Senada dengan itu, Sekretaris Panitia Peresmian dan Pentahbisan Gedung Gereja Pniel Kotaraja, Pnt. Veince R. Hallatu menyampaikaan terimakasih kepada warga jemaat yang setia mendukung pembangunan gereja.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Boy Rafli Amar mengatakan, tentunya pihaknya mengucapkan selamat dan pihaak kepolisian berkesempatan untuk bersilahturahmi untuk saling menjalin komunikasi.
“Kami menyadari dalam mewujudkan rasa aman dan damai adlah pentingnya menjunjung kedamaian , gereja yang telah selesai adalah rumah ibadah yang merupakan bagiaan dari proses membangun imn dan semangat untuk berbakti kepada Tuhan dan bagi kita adalah proses pengabdian kepada Tuhan dan kita yakin apabila kita bermohon, pasti akan berikan pengaruh positifdalam kehidupan bermasyarakat,” kata Kapolda Papua.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Papua diwakili Asisten II Setda Papua, Elia Loupatty mengatakan, mari kita fokuskan damai dalam pembangunan, demikian untuk Tanah Papua dapat berkembang.
“Gereja diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menciptakan damai , sebab ada keinginan dari kelompok tertentu dan adanya keinginan kelompok ini dan itu, tetapi mari kita menciptakan suasana damai,” katanya.
Suasana peresmian dan pentahbisan berjalan aman dengan dihadiri ribuan warga jemaat melalui ibadah pagi yang dipimpin pelayanan Firman Tuhan, Pdt. Dr. Sumihe, S,Th., di Kotaraja, Kamis (25/5/2017).
Acara peresmian diakhir dengan jamuan kasih bersama dan disajikan juga dengan tarian Wor sebagai persembahan masyarakat Biak kepada Tuhan melalui makanan bakar batu yang diantar dengan taarian dan pujian kedalam gereja. (Eveerth Joumilena)

