
“Jangan Mengaku Bangga Dengan Teluk Youtefa, Tetapi Tidak Peduli Lingkungan”

JAYAPURA (Harian Pagi Papua ) – Lembaga Musyawarah Adat (LMA) Port Numbaymenyatakan dukungan penuh atas rencana Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG) akan menggelar event Green Youtefa Performing Art (GYPA) pada bulan ini (Maret) di Teluk Youtefa, Kampung Enggros.
Hal ini disampaikan Ketua LMA Port Numbay, George Awi, sekaligus menjelaskan, bahwa pihaknya akan mendukung kelompok yang peduli dan terus berjuang menyelamatkan Teluk Youtefa.
“Karena saat ini dan selalu terus menerus Teluk Youtefa telah rusak akibat perilaku masyarakat di kota, sehingga kegiatan yang membangun kesadaran masyarakat untuk peduli lingungan, tetapi LMA mendukung penuh,” ujar George Awi, dalam diskusi bersama Ketua Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG) Fredy Wanda, konsultan pariwisata papua Jackelin Patodi Galatang, Kadistrik Abepura Bobby Awi dan sejumlah dosen ISBI Tanah Papua di kediaman Ketua LMA Port Numbay di Tanah Hitam Abepura, Senin (13/3).
Dikatakan, abwha LMA siap kawal Soal Isu Lingkungan dan akan berdiri paling depan, bahkan tidak akan memberi toleransi atas perilaku warga yang tak menghargai keberadaan tiga kampung, Tobati, Engros dan Nafri sebagai masyarakat yang mendiami Teluk Youtefa.

“Saat ini banyak sekali orang yang hanya berujar bangga dengan Teluk Youtefa, namun tak mau ikut menjaga, sebabbya tiga kampungini menjadi sasaran dari perilaku buruk yang merusak lingkungan hingga berdampak ke laut wilayah Teluk Youtefa,” katanya.
Mantan Anggota Majelis Rakyat Papua ini menambahkan, bahwa pihakya berkomitmen untuk berdiri sebagai pemilik negeri dan tidak harus dikorbankan.
“ Saya akan berdiri paling depan untuk penyelamatan teluk. Saya juga meminta kelompok peduli untuk tetap bekerja dengan rencana kegiatan tersebut, ” ucapnya.

Dirinya menjelaskan, sesuai rencana di lokasi dermaga Abesauw juga akan digelar ivent lingkungan yang mengangkat isu kearifan lokal yang mulai hilang rusaknya hutan mangrove.
“Bahkan sendimentasi hingga sampah dan limbah yang semuanya bermuara di Teluk Youtefa, sehingga jangan hanya bangga saja, tetapi harus peduli,” pesannya.

Sementara itu, Ketua FPPNG, Fredy Wanda mengatakan, pihaknya dengan panitia yang ada menggarap event Green Yotefa Performing Art (GYPA) pada bulan Maret ini.
“Kegiatan yang melibatkan banyak semangat muda ini bisa ikut menjadi perhatian bagi pemerintah dan murni soal lingkungan yang digarap dalam bentuk seni,” jelasnya.

Ditambahkakn, bahwa dengan moment ini hanya ingin mengingatkan bahwa ada peduli yang belum kembali dan semua karena ulah kita.
“Teluk Yotefa dikatakan menjadi kebanggaan masyarakat kota namun selama ini masih minim kepedulian,” akuinya.
Sebagaimana diketaahui dari sekumpulan cerita yang berada di masyarakat tiga kampung ini , saat masih remaja sering mandi di kawasan teluk dan masih menemukan kuda laut dan akar bahar, namun kini dengan berkembangnya kota Jayapura, justru banyak sampah yang masuk ke laut dan semakin tidak jelas biota lingkungan laut terganggu dan rusak. (Eveerth Joumilena)





