
BANDUNG (LP) – Tim Putra Rugby Papua bersama Tim Putri Rugby Papua menjadi pembuka kemenangan emas pertama bagi Provinsi Papua pada eksebisi PON XIX Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/9/2016)
Tim Rugby Papua yang berlaga di pertandingan eksebisi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Bandung, Jawa Barat 2016 berhasil memborong emas di kelas putra dan putri Rugby Seven dengan tujuh pemain, sekaligus mencatat sejarah baru perkembangan olahraga rugby di tanah air, dimana cabang rugby untuk pertamakalinya dipertandingkan di PON.
Berlangsung selama sehari di lapangan Pusdikjas TNI AD, Cimahi, Jawa Barat, Sabtu (10/9), di nomor putra, kapten Laurensius Koyangky dan kawan-kawan berhasil menang besar di partai final dengan skor 29 – 5 atas tim rugby Provinsi Banten.
Bermain lepas tanpa beban, Laurens Oyaitouw, Ronald Demena, Tinus Omaleng dan kawan-kawan menguasai jalannya pertandingan dengan menampilkan teknik tinggi.
Hal ini, membuat tim Banten yang didominasi mayoritas pemain Timnas Rugby Indonesia itu tak dapat berbuat banyak, dan harus mengakui keunggulan anak-anak Papua yang ditangani Pelatih Moses Kalo tersebut.
Dengan hasil itu, tim Banten meraih perak, sementara tim rugby Jawa Barat meraih medali perunggu kelas putra setelah pada perebutan tempat ketiga, berhasi menundukan DKI Jakarta.

Sebelumnya, pada babak penyisihan, Papua tampil sebagai runner up grup A, dan maju ke babak final dengan mengalahkan Juara grup B, DKI Jakarta dengan skor 10 – 5 pada pertandingan babak semifinal.
Sementara di babak penyisihan, Papua sempat dikalahkan Banten dengan skor 12 – 7 pada pertandingan pertama, namun berbalik meraih kemenangan atas Bali dengan skor 29 – 0 dan mengungguli DIY Yogyakarta dengan angka 26-7.
Sementara itu di nomor putri, kapten Sisilia Soway dan kawan – kawan harus bermain ketat dengan Tim PON Rugby DKI Jakarta di partai final, sebelum akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 5 – 0 hasil try (gol) Lesly Deda.
Pada babak penyisihan, Lesly Deda, Ludia Ohee, Lidia Kwano dan kawan-kawan mengawali pertandingan dengan kemenangan 12 – 0 atas Jawa Barat melalui 2 try Vero Olua, disusul kekalahan 7-5 dari DKI Jakarta dan kemenangan besar 39 – 7 atas tim putri Daerah Istimewa Yogyakarta, yang membawa putri Papua ke partai final menghadapi DKI Jakarta.
Ketua Pengprov Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI) Papua, Fernando Yansen Tinal mengataakan, pihaknya sangat bangga atas prestasi yang dicapai anak – anak Papua pada event yang bersejarah ini.
“Karena untuk pertama kalinya rugby dipertandingkan di PON dan Papua mencatat kemenangan gemilang dengan menyapu bersih emas,” ujar Yansen Tinal, saat dikonfirmasi, Sabtu (10/9)
Dikatakan, bahwa semua ini adalah berkat kerja keras tim, seluruh pengurus, official, pemain dan tentunya dukungan doa masyarakat Papua, sehingga mencapai prestasi ini.
“Ini membuktikan bahwa kami siap untuk menghadapi PON 20 tahun 2020 di Papua, dimana cabang rugby akan dipertandingkan secara resmi untuk memperebutkan medali,” kata Yansen Tinal.
Wakil Ketua II DPR Papua ini menambahkan, bahwa Pengprov PRUI Papua kedepan akan memperbanyak kegiatan turnamen untuk menambah jam terbang atletnya, disamping mendirikan Pengcab PRUI di sejumlah kabupaten di Papua, untuk lebih memasyarakatkan lagi olahraga rugby di Papua.

Sementara itu, Ketua Harian PRUI Papua, George Deda menuturkan, “Ungkur Ungkur”, sebuah ritual leluhur teriakan perang tradisional yang dilakukan sebelum menuju medan Perang, berasal dari beberapa daerah di Papua. Tim PON XIX Rugby Papua di Jawa Barat juga melakukannya sesaat sebelum Pertanding Final. Untuk menyatukan tekad selain juga sebagai shock terapi bagi Tim lawan. Sebuah perpaduan antara Olahraga dan Tradisi.
“
Di Dunia hal ini dikenal dengan sebutan Haka dan ditampilkan oleh orang orang Maori dari Selandia Baru yang tim nasionalnya bernama “All Blacks” Hal ini akan menjadi tradisi Tim Rugby Papua di segala ajang Bravo Papua Rugby,” kata George Deda, yang juga mantan pemain Timnas Rugby Indonesia ini. (Eveerth Joumilena)











