

JAYAPURA (LINTAS PAPUA) – Penjabat Gubernur Provinsi Papua, Soedarmo mengapresiasi penerbitan alkitab yang diterjemahkan ke bahasa Yali, yang merupakan salah satu suku terbesar di daratan Bumi Cenderawasih, lebih khusus di Kabupaten Yahukimo.

“Saya baru kembali dari Yahukimo, lebih khusus di Distrik Anggruk, menyaksikan penerbitan alkitab yang diterjemahan ke bahasa Yali. Bayangkan sebelumnya alkitab itu dari bahasa Jerman kemudian diterjemahkan ke bahasa Yali. Ini luar biasa,” seru Soedarmo dalam sambutannya pada satu kesempatan, pekan lalu.
Soedarmo mengharapkan, penerbitan alkitab berbahasa Yali ini, mudah-mudahan dijadikan pegangan oleh masyarakat setempat dalam melaksanakan ibadah. “Selain itu juga (alkitab) ini kemudian harus dipahami serta dihayati dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih khusus dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” harap dia.

Sebelumnya, Klasis GKI dan Schwelm Jerman meluncurkan Alkitab Bahasa Yali di Angguruk, Yahukimo. Selain di Angguruk, launching alkitab Bahasa Yali rencananya akan dilakukan di Apahapsili, Kabupaten Elelim pada 27 Mei 2018 mendatang.
Diperkirakan Alkitab bahasa Yali yang telah dicetak berjumlah sekitar 14.400 eksemplar sementara Alkitab bergambar untuk anak anak berjumlah 4.000 eksemplar. Alkitab itu sudah dicetak dan sementara di distribusikan secara bertahap di Angguruk maupun Apahapsili.

Sementara Penjabat Gubernur Papua Soedarmo memuji kehidupan antar umat beragama di Provinsi Papua. Diantaranya dengan telah dibangunnya gedung islamic centre yang megah di Nabire.
Bahkan pada kesempatan itu, telah digelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVII tingkat Provinsi Papua di Kabupaten Nabire.
Dia harapkan melalui kegiatan MTQ itu, dapat mewujudkan masyarakat berakhlak mulia. Sekaligus mampu memperkuat jati diri dan karakter masyarakat Papua yang majemuk, melalui nilai-nilai keagamaan.
“Yang pasti kita harapkan semua umat beragama di Papua dapat terus hidup rukun, aman, damai dan tidak ada gesekan. Harapan saya, suasana kehidupan umat beragama harmonis yang sudah terbangun bisa terus terpelihara jelang maupun usai pelaksanaan Pilkada 27 Juni mendatang,” pungkasnya. (Erwin / Koran Harian Pagi Papua)











