
JAYAPURA (LINTAS PAPUA) – Direktur PDAM Jayapura, Abdul M. Petonengan, SE mengungkapkan pihaknya sedang memprogramkan penyelesaian meterisasi di 2018 dan juga akan melakukan perbaikan jaringan-jaringan distribusi air dan juga pemasangan saluran rumah berbiaya murah di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.
Menurutnya, hal tersebut menjadi program kerja prioritas tahun 2018, dimana pada 2017 lalu pihaknya telah kehilangan air sebanyak 50 persen yang posisinya cukup tinggi.

Diakuinya, kehilangan air dikarenakan sebagian besar pelanggan PDAM Jayapura belum menggunakan meteran air, adanya temuan illegal connection atau sambungan ilegal yang di lakukan oleh masyarakat.
Hal itu diungkapkannya kepada beberapa wartawan usai peresmian Kantor UPP Abepura di Distrik Abepura, Rabu (10/1).
Untuk mencegah kehilangan air, pihaknya akan menyelesaikan program meterisasi dari rumah ke rumah. Kemudian terkait adanya illegal connection, pihaknya baru menemukan saat turun ke lapangan. DIlanjutkannya, pihaknya bekerja sama dengan pihak kepolisian telah berupaya melalukan penertiban kasus illegal connection di wilayah Batas Kota dan juga di Rusunawa Waena, tapi belum ditertibkan karena alasan kepemilikan hak ulayat dari masyarakat. Oleh sebab itu, demi kepentingan bersama, Abdul berharap perlahan adanya kesadaran dari masyarakat untuk membantu pemerintah dan dapat berhenti menyambungkan aliran air secara illegal.

Selain itu, proyeksi lainnya ialah melakukan pemasangan sambungan rumah berbiaya murah, yang mana merupakan hibah atau bantuan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah. Sehingga pihaknya akan melakukan 1.000 sambungan di Kabupaten Jayapura, yaitu di Sentani Barat dan Sentani Timur, serta 1.000 sambungan juga di Kota Jayapura, yakni dari Pasir Dua hingga Batas Kota.
“Inilah yang menjadi program prioritas yang dapat kami lakukan untuk meningkatkan pelayanan kita bagi 31.900 pelanggan kita yang tersebar di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura,” jelasnya. (Elsye Sanyi / Koran Harian Pagi Papua)





