JAYAPURA (LINTAS PAPUA) – Capai 1000 anak dari couching clinik yang digelar Bhayangkara Papua Football Academy (BPFA), masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) dari kegiatan yang dilakukan di Stadion Mandala Jayapura, belum lama ini.
Pelatihan singkat atau coaching clinic yang digelar BPFA merupakan kegiatan puncak dari pencarian bakat-bakat sepakbola usia dini, dari latihan itu juga melibatkan beberapa pemain dan dan mantan pemain timnas, seperti Imran Nahumarury, Firman Utina, Yeyen Tumena dan Jajang Mulyana sebagai mentor.
Rekor Muri mencatat kegietan itu sebagai rekor baru dengan kategori coaching clinic peserta terbanyak di Indonesia. Manajer Rekor MURI Triyono mengatakan, kami memberikan rekor MURI, karena kegiatan itu berhasil masuk dalam salah satu kriteria MURI.
“Itu suprelative dimana coaching clinik yang melibatkan 1000 anak dan mencatatkan rekor baru untuk MURI yaitu sebagai coaching clinik dengan peserta terbanyak,” ungkapnya di Stadion Mandala Kamis (14/12/2017) lalu.
Dikatakannya keberhasilan kegiatan BPFA ini mencatatkan kategori rekor MURI, tak lain karena memang sebuah kegiatan seperti ini dengan jumlah yang banyak belum pernah ada di Indonesia, sehingga ini merupakan pencatatan rekor baru untuk MURI dari kaos yang disediakan panitia 1000 telah habis semua.
Lanjut Triyono kegiatan ini termasuk dalam kategori superlative dimana MURI sendiri memiliki tolak ukur yang diantaranya terlama, terbanyak dan terpanjang.
“Ini belum pernah ada dan unik atau sebuah inovasi baru yang juga bisa dilihat sebagai rekor MURI,”tutupnya.
Sementara itu, Kapolres Jayawijaya Akbp Yan Pieter Reba, SE, M.Si menyambut gembira kedatangan anak-anak Bhayangkara Papua Football Academy (BPFA) binaan Polres jayawijaya di Mapolres Jayawijaya, Jumat (15/12/2017) siang.





