
“Selama lima tahun kepemimpinan saya memimpin Kota Jayapura, tingkat kelulusan SD, SMP SMA dan SMK ialah 100 persen. Dan selalu saya mengingatkan kepala sekolah dan dewan guru bahwa kita tidak mengejar 100 persen itu, tetapi kualitas dan mutu dari hasil didikan itu bagaimana,” ujar Wali Kota Jayapura, DR. Benhur Tomi Mano, MM., saat memberikan sambutannya pada seminar Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-42 Yayasan Pendidikan Katolik (YPPK) Fransiskus Asisi di Papua bersama Panitia HUT ke-50 Sekolah Tinggi Filsafat Theologia Fajar Timur Papua yang juga disponsori oleh Penerbit Buku Erlangga Perwakilan Papua, bertempat di Aula SMA Katolik Taruna Dharma, Sabtu (19/8/2017).
Putra asli Port Numbay ini sangat serius dan peduli dengan dunia pendidikan di Kota Jayapura, karena hal itu merupakan program prioritasnya, untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di negeri matahari terbit ini.
“Saya tidak mau tamatan TK dan SD di kota ini belum bisa membaca dan menulis. Dan jangan ada guru fotokopi dan guru nasi kuning di kota ini. Guru harus fokus menyiapkan materi yang akan diajarkan kepada anak didik di sekolah, jangan fokus dengan hal-hal lain diluar tugas dan fungsi pokoknya,” pungkasnya.
Tomi Mano juga kembali menegaskan, kepada seluruh Kepala Sekolah swasta dan negeri agar jangan sekali-kali memutar balikkan fakta dan sejarah bangsa Indonesia.
“1 Mei 1963 Papua telah kembali ke pangkuan Republik Indonesia, untuk itu saya minta seluruh kepala sekolah dari PAUD, SD, SMP, SMA dan SMK, jangan menjadi provokator. Kita tidak memikirkan kemerdekaan lagi, tetapi bagaimana kita berpikir untuk mengisi kemerdekaan itu,” tegasnya.
Wali Kota Asli Port Numbay ini menjelaskan, tugas anak didik ialah fokus belajar dan belajar tanpa terprovokasi dengan pikiran-pikiran lain yang masuk dari luar, karena kita sudah merdeka. Bendera kita hanya satu, yakni merah putih, dan bahasa kita adalah bahasa Indonesia.
Untuk itu, Mano meminta, hal ini harus dipahami baik dan mari kita semua lakukan tugas kita bersama dengan mengisi kemerdekaan itu di berbagai bidang diantaranya pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pemberdayaan ekonomi rakyat dan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
“Kepala sekolah, dewan guru, siswa dan masyarakat harus bangga dengan Kota Jayapura sebagai pusat perubahan, dimana kota ini adalah kota barometer pendidikan di tanah Papua, yang merupakan wajah Papua bagi Indonesia. Dimana perkembangan pendidikan di Kota Jayapura sangat maju, dan mendapat peringkat nomor dua kota pendidikan berbasis IT di seluruh Indonesia dari 335 kabupaten/kota setelah Jogja,” paparnya.
Mano memberikan contoh, seperti pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di Kota Jayapura berbasis IT, pengumuman hasil UN berbasis IT dan juga pendaftaran dan penerimaan peserta didik baru yang berbasis IT.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Mano menyampaikan ucapan terima kasih kepada SMA Katolik Taruna Dharma yang telah mendidik anak-anak bangsa Indonesia yang ada di Kota Jayapura menjadi cerdas dan hebat.
Tiga hal pendukung lainnya yang memajukan perkembangan suatu sekolah, ditambahkannya adalah lingkungan sekolah, lingkungan sekitar dan komite sekolah. Selain itu juga, sangat didukung oleh alumni dari semua jenjang sekolah yang ada di Kota Jayapura yang mendukung perkembangan dan kemajuan sekolah-sekolah. (Elsye Sanyi /Koran Harian Pagi Papua)





