

JAYAPURA (LINTAS PAPUA) – Situasi Kota Jayapura yang terus disajikan denga berbagai aksi kekerasan dan kejahatan di malam hari dan selalu saja terjadi, hingga menghilangkan nyawa manusia, sehingga Lembaga Musyawarah Adat (LMA) Port Numbay mengajak masyarakat untuk membatasi diri keluar larut malam.
Ajakan ini disampaikan Ketua LMA Port Numbay, George Awi, saat dikonfirmasi terkait situasi Kota Jayapura, sekaligus dirinya berpesan, agar pihak keamanan lebih berperan atas aksi – aksi yang meresahkan masyarakat.
“Kalau bicara keamanan, maka tanggungjawab pihak keamanan, demikian Kepolisian juga harus bisa evaluasi untuk lebih serius menindak tegas pelaku kejahatan,” katanya.
Dirinya berpesan, agar masyarakat tidak sembarangan jalan malam, bahkan hindari jalur – jalur yang bisa berdampak buruk, demikian pihak kepolisian untuk selalu rutin melakukan patroli di dalam kota dan dipinggiran kota.
“Memang keamaan harus lebih tingkatkan, demikian juga bersama masyarakat menjaga kondisi keamanan,” tuturnya.
Dirinya berharap, masyarakat juga dapatr mengaktifkan lingkungan – lingkungan untuk dijaga bersama.
Ketika ditanyakan terkait adanya pemasangan CCTV untuk di wilayah Kota Jayapura ini, dirinya menjawab, sangat setuju saja, sehingga bisa memantau lokasi – lokasi publik dan bisa terhindar dari bahaya kejahatan.
LMA Port Numbay juga berpendapat bahwa hingga kini masih ada daerah rawan di Kota Jayapura yang menjadi lokasi sering terjadinya tindak kriminal.
Disampaikan, perlu ada satu langkah konkrit dari pihak kepolisian untuk menekan angka kejahatan di Jayapura.
“Sekali lagi, kami setuju satu hal yang bisa dilakukan saat ini adalah dengan lebih sering melakukan patroli, sebab selama ini banyak kasus dengan bentuk yang beragam dengan korbannya siapa saja,” tuturnya.
Diakui, karena upaya pencegahan yang memang masih kurang padahal dengan upaya pencegahan inilah korban terhindarkan.
“Saya setuju patroli lebih sering dilakukan karena selama ini bisa dibilang program Polisi dan masyarakat kurang berjalan sehingga curanmor, pembunuhan bukan menjadi hal baru,” katanya.
Dari kepemimpinan Kapolda baru ini Awi berharap semua hal yang terjadi di Jayapura sebagai barometer harus dievaluasi.
“Saya setuju jika pemerintah perbanyak CCTV di tengah kota karena akan sangat membantu dalam hal pemantauan dan pengungkapan pelaku kejahatan. Kalau pemerintah mau memasang maka kami akan mengampresiasi sebab saat ini masih ada daerah rawan yang sering terjadi kejahatan. Saran kami jika sudah pukul 23.00 WIT jika tak penting sebaiknya jangan keluar. Kalaupun harus keluar sebaiknya tidak sendiri,” tuturya berpesan.
Mantan Anggota Majelis Rakyat Papua ini menambahkan, terkait adanya kepadatan penduduk yang kian bertambah adalah resiko pembangunan, namun pemerintah juga harus menata, demikian warga yang baru datang untuk melaporkan dirinya kepada pihak pemerintah terdekat. (Eveerth Joumilena)





