
Ketua Umum GEMAPI Papua, Habelino Sawaki, dalam sambutannya mengatakan, bahwa tema yang diambil adalah bagian dari kritik terhadap Jakarta dimana selama ini pembangunan hanya datang dari Jakarta ke Papua.
“Padahal kita diberikan kemampuan untuk menciptakan sejarah dan kita harus berani untuk membuiat kemajuan dengan belajar dan selalu bergaul dengan benar,” kata Habelino Sawaki, dalam sambutannya mengawali kegiatan tersebut.
Dijelaskan, bahwa GEMAPI Papua dalam sejarah berdirinya tanpa sekeretariat dan selalu berada di Cafe Ony hingga Prima Garden, namun berkat kasih Tuhan hingga kini tetap eksis dan banyak menciptakan kader – kader muda Papua.
“GEMAPI hampir sepuluh tahuh dan baru kali kedua kita mekaksanakan kegiatan ayg megah di hotel, namun kisah perjalanan yang baik ini semua karena campur tangan Tuhan,” katanya.

Dalam Berkarya, kata Mantan Ketua Senat Mahasiswa Uncen ini, bahwa Uang memang penting, tetapi uang bukan segalanya, karena itu setiao kita harus belajar untuk bergaul secara baik dengan sesama.
“Bagian terpenting dalam sebuah perubahan adalah turut merasakan apa yang menjadi penderitaan dari masyarakat, bukan hanya berteori dan tidak ikut merasakan,” sarannya.
Sementara itu Pemateri Seminar, Nicodemus Y. Wamafma membawakan materi Papua (Kita) ditengah Globalisasi, Strategi Akselerasi Pembangunan Papua.
“Banyak masalah yang masih terjadi di Papua, hari ini manusia , budaya dan bahasa semua menuju kepunahan dan semua ini hanya menjadi catatan, bahkan pendidikan, kesehatan serta ekonomi belum maksimal, padahal semua bicara dalam era Otonomi Khusus,” tuturnya.
Dikatakan, banyaknya infrastruktur masih belum maksimal dibangun, bahkan dalam release BPS adanya penduduk yang miskin dan banyaknya daerah terisolir dan belum terjangkau.

“Kini banyak masalah korupsi di Papua dan hampir sebagian adalah orang asli Papua, bahkan seluruh pengkaderan berjalan tanpa kejelasan, sehingga sampai hari ini, banyak yang baku jual dan timbul kebencian, karena kita belum melihat Papua sebagai satu kesatuan, sehigga jangan lagi saling mengkotak – kotakan dan mari kita atur baik Papua kedepan,” demikian harapanya.
Diskusi dilanjutkan dengaan tanya jawab dan di pandu oleh pembaca acara Rolen Sawaki, dan acara tersebut dihadiri semjumlah komponen pemuda dan mahasiswa Papua. (Eveerth Joumilena)





